BUKAN YANG TERAKHIR (H9)

SELASA, 28 NOPEMBER 2017


05.00
Saat menuju masjid Nabawi memuaskan terakhir kali di rumah Rasulullah, langit masih agak gelap,  panorama pagi enggan menggeliat dan udara pagi menusuk tulang. Selama di kota Mekkah dan Madinah, saya mencari pohon rindang, mencari rumput hijau tetapi belum pernah menemuinya, yang ada hanyalah pohon kurma, pohon zarrah, dan pohon-pohon pendek berdaun runcing, tak ada pohon besar seperti di Indonesia. Meskipun demikian, saya seakan-akan masih merasakan segarnya aroma tanah basah bercampur embun menembus jarak ribuan mil. Di belahan dunia manapun, baik di tempat dingin ber salju maupun di padang tandus sekalipun, saya tetap membayangkan aroma yang sama, aroma tropis Indonesia. 

07.00-11.00
Masih ada sedikit waktu yang tersisa untuk  jalan-jalan di seputar masjid Nabawi sambil menuju arah pulang ke Hotel. Beberapa tempat menarik sempat saya abadikan diantaranya Kantor Kejaksaan Madinah, itu terlihat dari simbol lambang keadilan berupa gambar timbangan. Saya cukup terkesan dengan penduduk Kota Mekah dan Madinah, pada umumnya  para pria masih mempertahankan ciri  baju muslim Arab yaitu  gamis panjang (thowb), dan surban (kaffiyeh). Itu bagus sekali, paling tidak memanjakan mata wisatawan, sehingga saat pulang ke negara masing-masing membawa kenangan indah kostum Arabian Style.

Salah satu larangan yang berlaku di Saudi Arabia adalah merokok (hukumnya haram), tetapi pria-pria Indonesia masih suka melanggar aturan tersebut. Mengapa demikian, hal itu disebabkan pengawasan yang terbilang longgar dan belum adanya sanksi ketat berupa denda seperti di Singapura. Konsekuensi terbesar adalah dimaki-maki warga setempat dengan teriakan tajam seperti yang pernah di alami suami saya saat merokok di tempat umum. Seorang pria  mendekati dan berkata dengan nada marah, tetapi suami saya tidak mengerti apa maksudnya, baru paham setelah pria itu berseru keras :  "HARAAM."
Rokok ibarat sovenir langka yang masih di gemari sebagian pria Indonesia yang tinggal di Mekkah dan Madinah,  terkadang mereka masih ingin mencicipi rokok dari Indonesia tetapi sangat sulit di dapat dan harganya pun sangat mahal (4x lipat harga di Indonesia).  

Sebenarnya saya masih penasaran, sejak menginjakkan kaki di Bandara King Abdul Aziz-Jeddah hingga hampir pulang belum pernah sekalipun menemui wanita Arab berada di tempat umum kecuali di tempat ibadah. Pernah sekali bertemu penjual suvenir  (wanita) saat berada di pasar suvenir dekat Jabal Uhud, tetapi saya tidak yakin apakah dia wanita berdarah Arab atau bukan, dari garis wajahnya lebih mirip orang Pakistan/India. 
Foto gedung kejaksaan di Madinah
Foto bangunan seperti ruko di seputar masjid Nabawi
12.00
Tibalah saatnya meninggalkan hotel menuju Bandara Internasional Prince Mohammad Bin Abdul Aziz. Sepanjang perjalanan saya  menikmati pemandangan kota Madinah dari  balik jendela bis, tetapi pemandangannya sangat terbatas. Tak ada bunga-bunga bermekaran seperti Cherry blossom di Korea Selatan saat musim panas, atau pohon-pohon beraneka macam seperti di negara Tropis. Hal itu bisa dimengerti, sebagian besar daratan di Saudi Arabia terdiri dari  tanah tandus dan padang pasir. Koes Plus pernah menciptakan lagu berjudul Kolam Susu dengan lirik antara lain sbb :

Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jala cukup menghidupimu
Tiada topan tiada badai kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu

Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman

Lirik diatas benar adanya, berbahagialah kita di Indonesia memiliki alam raya yang subur makmur tiada duanya. 

Masih diatas bis, saya mengamati jalanan di Kota Madinah yang saya lewati bersih sekali, tanpa videotron, spanduk, maupun papan reklame yang berjejer-jejer seperti di kota metropolitan Indonesia. Terlepas dari kelebihan dan kekurangannya, Bangsa Indonesia  dengan penduduk muslim terbesar di dunia memiliki andil mendatangkan devisa bagi Negara Saudi Arabia melalui jamaah yang menunaikan ibadah Haji dan umroh di sepanjang tahun. Sebaliknya Indonesia juga menerima devisa yang cukup besar dari jasa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Saudi Arabia.  

Ada yang mengatakan orang Indonesia juga turut menghijaukan kota Mekkah. Statemen itu benar adanya, Presiden I Indonesia Bapak Ir. Soekarno pernah mengirim ribuan bibit  pohon Mindi (di Arab disebut pohon Soekarno) untuk di tanam di padang Arafah pada th. 1960-an. Ada juga joke diantara para jamaah yang mengatakan bahwa para jamah Haji dan umroh Indonesia sepanjang tahun telah menyumbangkan limbah termasuk di dalamnya limbah kotoran sampah dan kotoran manusia yang akan diolah menjadi pupuk tanaman. Perihal joke pupuk tanaman di atas  hanyalah sekedar joke diantara para jamah saja, tidak didukung sumber yang akurat.

14.00
Sampai di Bandara Internasional Prince Mohammad Bin Abdul Aziz Madinah, kami istirahat -makan-sholat cukup lama karena waktu  penerbangannya sekitar pukul 19.00. Di Bandara Madinah ini juga kami berpisah dg ustad Riyad yang akan kembali ke Mekah setelah beberapa hari mendampingi ibadah. Kami rombongan jamaah umroh Diva wisata, khususnya bis 2 mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ustad Riyad yang sudah membimbing dengan sabar dan memberi tambahan ilmu yang bermanfaat. 
" Jazaakallah khairan katsira. "  

Foto keceriaan anak-anak menunggu saat pulang ke tanah air.
Foto pilar-pilar di bandara Prince Muhammad Bin Abdul Aziz
Foto Sunset di bandara Prince Muhammad Bin Abdul Aziz
18.30
Harap-harap cemas menunggu pengumuman keberangkatan pesawat, serasa tak sabar ingin segera lepas landas. Baru sekitar jam 19.00 terdengar panggilan kepada penumpang pesawat Garuda GA 975 dengan tujuan Surabaya Indonesia. Alhamdulillah, rombongan di pimpin Ustad Abu Siri bergegas menuju ke dalam pesawat. Saya mendapat tempat dekat jendela, begitu duduk memasang sabuk pengaman rasa kantuk pun menyerang perlahan-lahan. Sejurus kemudian pesawat lepas landas terbang ke angkasa menempuh perjalanan lebih dari 10 jam. Dalam hati saya berkata, Madinah kunjungan ini bukan yang terakhir, tunggulah kedatangan saya kembali InsyaAllah tahun depan. Aamiin YRA
"Selamat menempuh buaian mimpi menuju tanah air Indonesia tercinta."

Komentar