BUKTIKAN CINTAMU (H8)

SENIN, 27 NOPEMBER 2017

04.30
Sudah beberapa kali sholat subuh di tanah suci, tapi hari Senin ini terasa berbeda, saya merasa lebih bugar saat bergegas menuju Masjid Nabawi. Mungkin karena tubuh mulai beradaptasi dengan kondisi cuaca setempat dan faktor kelelahan sudah teratasi, namun sayang sekali waktu ibadah di Madinah tinggal sehari lagi dan besok harus kembali ke Tanah Air.
Selesai sholat subuh saya tidak langsung pulang, tetapi menikmati sudut demi sudut bangunan masjid Nabawi terlebih dahulu. Saya mengajak seorang teman jamaah wanita berkeliling satu putaran seperti sedang Thawaf wada. 
Saat menengadahkan wajah ke langit, semakin bertambah kekaguman atas ciptaan NYA. Berikut foto degradasi warna langit sebelum subuh hingga fajar menyingsing, dan beberapa tempat yang saya anggap menarik mulai pintu masjid no 1 sd no 41.  
Langit sebelum subuh
Langit pukul 06.31
Langit pukul 06.36
Langit pukul 06.39 (warna sorban pria ini sama dengan kubah masjid)
Foto masjid Nabawi dari arah depan pukul 06.48
 Foto pintu 01
Foto pintu 41
Setelah berkeliling masjid Nabawi satu putaran, saya membuat petikan singkat tentang CINTA. Satu baris kalimat sederhana  sebagai  catatan, khususnya bagi diri saya sendiri, bahwasanya cinta itu bukan sekedar perasaan yang di akad kan secara lesan tetapi diikuti perbuatan yang disertai keteladanan. Bagaimana cara kita menanggapinya? Sambutlah cinta juga dengan cinta. Keteladanan tidak ada artinya apabila tidak di ikuti kemauan kuat untuk melaksanakannya. 
Foto-foto di atas sekaligus saya hadiahkan buat kakak perempuan saya yang sedang ber ulang tahun di tgl 27 Nopember, Semoga Barokah di sepanjang usia. Aamiin YRA.
Foto ornamen langit-langit masjid Nabawi
Apa yang menarik dari gambar ornamen diatas? bagi saya ornamen tersebut indah apapun alasannya, seperti halnya perasaan cinta terkadang tidak perlu menggunakan penjelasan.
08.00 
Agenda berikutnya adalah beribadah secara mandiri, tetapi  mayoritas jamaah ingin mengulang sholat di  masjid Quba untuk mengejar keutamaannya yaitu memiliki pahala sama dengan umroh (sesuai Hadist HR Tirmidzi, kisah di hari ke tujuh).
09.15
Selepas dari masjid Quba, rombongan jamaah kembali ke arah Madinah. Bis berhenti tidak jauh dari area masjid Nabawi. Kami berjalan kaki menyusuri jalan arah barat daya masjid Nabawi untuk melihat 4 masjid bersejarah yaitu :
1. Masjid Ghamamah (disebut juga masjid awan)
2. Masjid Ali Bin Abi Thalib.
3. Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq.
4. Masjid Utsman Bin Affan
Masjid Ghamamah
MENUJU RAUDHAH (III)
Malam terakhir di Madinah tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, saya bersama 3 teman jamaah wanita menuju Raudhah pada pukul 23.00. Suasana relatif lengang, sekat pembatas terbuat dari kayu sudah terbuka, hingga kami leluasa menuju pintu Raudhah. "As-salaamu alaika Yaa Rasuulallaahi Wa-Rochmatullaahi Wa Barokaatuh (Selamat sejahtera atasmu wahai Rasulullah, rahmat Allah dan berkat NYA untukmu." Untuk yang kesekian kalinya, dada ini bergetar hebat dan air mata sungguh tak bisa di bendung.

Rasulullah telah memberikan keteladanan CINTA yang luar biasa bagi umatnya bahkan hingga sakaratul mautpun masih mengingat nasip umatnya dan mengingatkan untuk mendirikan sholat. Tak ada balasan yang bisa kita berikan selain membuktikan CINTA dengan cara kita masing-masing di mulai dari hal yang sederhana yaitu  sholat 5 waktu tepat waktunya. Setelah itu memperbanyak sholawat, dzikir, meneladani perbuatan baik beliau dalam kehidupan sehari-hari, serta terus menegakkan Islam sesuai profesi kita masing-masing.
" Ya Allah berilah pada beliau kemuliaan dan martabat yang tinggi."

Kali ini prosesi sholat dan berdoa di Raudhah sangat lancar, kami harus segera kembali ke hotel untuk mempersiapkan kepulangan besok siang.
Jalan keluar dari Raudhah


Komentar

Posting Komentar