ZIARAH MEKKAH (H3)

RABU, 22 NOPEMBER 2017

07.00.
Tibalah saat nya berziarah ke tempat-tempat bersejarah : Jabal Tsur, Jabal Rahmah, Arofah, Muzdhalifah, Mina, dan masjid Jikronah mengunakan transportasi bus.
Setelah sarapan pagi, rombongan langsung berangkat menuju Jabal Tsur. Selama perjalanan di pandu Tour Leader (TL) yaitu ustad Riyad, seorang WNI lulusan Pondok Pesantren di Jawa Timur yang saat ini tinggal di Kota Mekkah kurang lebih 9 tahunan.


Di sepanjang perjalanan, kami menikmati pemandangan kota Mekkah yang relatif sepi tanpa kemacetan, berbeda sangat jauh dengan kondisi di Indonesia. Mayoritas mobil pribadi ber merk Toyota, Hyundai dan Nissan, sepertinya kami belum  pernah berpapasan dengan mobil-mobil Eropa seperti BMW, Audi, Mercy, dan lan-lain. 
Ada kata-kata menarik yang disampaikan TL di dalam perjalanan menuju lokasi ziarah,
bahwasanya para jamaah umroh di dalam bis ini bisa datang ke tanah suci bukan karena orang yang cukup secara materi tetapi  orang-orang yang di mampukan oleh Allah SWT untuk datang ke tanah suci, oleh sebab itu agar senantiasa mensyukuri  nikmat Allah tersebut. Kalimat ini benar sekali, sudah lama saya ingin berangkat umroh tetapi terkendala banyak faktor dan baru kesampaian sekarang setelah usia saya mendekati 50 tahun. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa saya.


Berikut beberapa kisah yang diceritakan oleh TL mengenai tempat-tempat bersejarah Mekkah.
JABAL TSUR
Sudah seringkah kita mendengar cerita tentang kesetiaan Abu Bakar RA kepada Rasulullah? Jabal Tsur adalah salah satu prasasti kesetiaan beliau. Bukit tersebut merupakan bukit kecil yang tandus dan kering terletak sekitar 6 KM di sebelah selatan Masjidil Haram. Di puncak bukit terdapat gua yang digunakan sebagai tempat perlindungan oleh Nabi Muhammad beserta Abu bakar RA dari kejaran kaum Kafir Quraisy di tahun 622 Masehi, selama 3 hari 3 malam. Gua Tsur telah menjadi saksi sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam penyebaran agama Islam sebelum pergi ber Hijrah ke Kota Madinah. Peristiwa pertolongan Allah SWT di gua Tsur tertuang dalam firman NYA dalam QS Surat At-Taubah ayat 40.

Jabal Tsur
JABAL RAHMAH
Jabal Rahmah terletak sebelah timur Padang Arafah, sekitar 20 KM dari pusat kota Mekkah. Merupakan saksi pertemuan kembali nenek moyang manusia di Bumi yaitu Adam dan Hawa, setelah terpisah sekian lama. Ketinggian bukit sekitar 60 meter, pada puncaknya terdapat tugu persegi empat dengan ketinggian 8 meter. Tulisan yang tertera di tugu ada dalam beberapa bahasa antara lain bahasa Indonesia sebagai berikut :
"Ketika berdoa dan sholat, menghadaplah ke arah Kiblat dan jangan menghadap ke bukit Arafah atau pilar". 
Saya cukup takjub dengan tulisan di atas karena menggunakan Magic Word dan bukan Killer Word dengan kata seperti ini :
"Dilarang menghadap ke bukit Arafah atau pilar ketika berdoa dan sholat, melainkan ke arah Kabah". 

Foto Jabal Rahmah dari kejauhan
Tugu yang terletak di puncak Jabal Rahmah 
Jalan turun dari Jabal Rahmah
Setelah turun dari Jabal Rahmah, rombongan dibawa berkeliling melewati padang Arofah, Muzdhalifah, Mina, dan terakhir singgah di Masjid Jikronah (tempat miqot) berganti pakaian Ihram.  
14.00
Acara ziarah kota telah berakhir selanjutnya menuju Masjidil Haram untuk prosesi umroh yang kedua. Seperti halnya pelaksanaan umroh pertama, proses umroh yang kedua ini berlangsung kurang lebih 2-3 jam (terhitung mulai persiapan hingga rangkaian Ihram, Thawaf, Sa'i hingga Tahalul berakhir dengan tertib). Perbedaannya hanya soal waktu pelaksanaannya, dimana umroh pertama dilaksanakan di malam hari sedangkan umroh kedua dilaksanakan di siang hari. Udara siang cukup menyengat, hingga terasa betapa nikmatnya minum segelas air zam-zam saat menyelesaikan Thawaf dan Sa'i.
Burung Merpati (Ikon Jalan Ibrahim Al Khalil)
Foto Grand Zam-Zam Tower diambil dari bawah (Jalan King Abdul Aziz)

Komentar